12/25/2011

Akhir Tahun Bersamamu

Dear you,

Hai...
Maaf aku bingung harus menuliskan apa untuk salam pembuka. Mungkin jika sedang benar-benar gugup, aku akan menuliskan salam pembuka seperti Kepala Sekolah kita saat sedang berpidato setiap upacara Hari Senin. 
Aku harus memulai dengan apa? Bertanya apa? Menuliskan apa?
Apa harus bertanya "Apa kabarmu disana?" seperti surat anak SD untuk tugas Bahasa Indonesianya.

Maksud surat ini sebenarnya sederhana dan singkat, namun, penaku yang membuatnya menjadi lebih rumit. Mungkin, aku juga yang ingin berlama-lama menuliskan apapun tentangmu.

Aku selalu memperhatikanmu, mengikuti jejakmu saat mengitari taman sekolah, aku selalu duduk diseberang mejamu saat kau sedang menyantap makan siang di kantin. Dan yang paling menyenangkan adalah aku senang memperhatikanmu saat kau sedang sibuk membaca buku-buku tebal yang aku tak tahu judulnya apa. Matamu yang bulat  bergerak ke kanan dan kiri, jarimu yang lentik terkadang mengetuk-ngetuk meja saat kau sedang berpikir, atau dahimu yang tiba-tiba mengkerut lalu ekspresi wajahmu terlihat terkejut.
Mungkin ada sesuatu didalam buku itu yang baru kau tahu atau kau tak pernah mengira sebelumnya.

Setiap pulang sekolah kau selalu tergesa-gesa menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku yang sudah lama kau pinjam, lalu petugas perpustakaan sedikit mengomelimu dan kau hanya memberikan senyum kecut. 
Aku tahu makanan yang selalu kau pesan di kantin saat jam istirahat, siomay tanpa kecap dengan sambal 2 sendok. Aku pernah mencobanya, namun perutku tidak terlalu kuat untuk itu, lagipula apa enaknya siomay tanpa kecap?
Semua tentangmu aku tahu, termasuk kau selalu mengunyah permen karet saat upacara sedang berlangsung.

Aku bukan tokoh komik Jepang, Conan, yang mencari fakta.     
Aku dekat denganmu, namun, kau tak pernah memperhatikanku.

Sekarang aku memberanikan diri--keberanian yang sudah ku kumpulkan sejak berbulan-bulan lalu- untuk mengatakan semuanya dan satu hal penting lainnya.
Aku hanya ingin mengajakmu menghabiskan akhir tahun, bukan sebuah pesta mewah ditepi pantai, mungkin hanya ada kau, aku, dan api unggun, mungkin beberapa bungkus kembang api. 

Jika kau berkenan, temui aku diperpustakaan, lorong tempat biasa kau membaca.

                                        

4 komentar: