2/21/2012

Surat: Bicaralah dan Jelaskan Semua Petunjuk-petunjukmu

Untukmu yang membuatku membisu,

Aku selipkan surat ini ke dalam binder kesayanganmu. Aku hanya mencari media lain untuk menjelaskannya. Lelah sudah aku untuk menebak-nebak. Semuanya telah menghancurkan hari-hariku.

Sayang, perang dunia II telah usai beberapa puluh tahun yang lalu tapi mengapa perang dingin kita tak juga usai? Tak ada pembicaraan yang mengarah pada masalah. Kita berbicara sekedarnya. Kau bertanya dan aku menjawab. Itu saja. Sekedar basa-basi agar "es" itu sedikit mencair. Kau senang dengan semua ini, sayang? Kau seperti membangun gunung es yang semakin tinggi dan kokoh. Sulit untuk dipecahkan. Tak cukup palu kecil untuk menghancurkan. 

Kau memberitahu dunia keresahan kita berdua. Kau seolah ingin mereka mengetahui lebih dahulu daripada aku, kekasihmu. Untukku itu sebuah petunjuk dan aku harus menerka-nerka. Entah sudah berapa banyak kafein yang aku teguk dalam malam-malamku. Entah sudah berapa centimeter diameter lingkaran hitam di mataku.

Sayang, aku bukan pemikir hebat yang mampu menyelesaikan "masalah terselubung" seperti ini. Petunjuk yang kau berikan tidak menyelesaikan apa-apa. Gunung es yang kau bangun akan semakin kuat. 
Bicaralah dan jelaskan semua petunjuk-petunjukmu.

Dengan resah,
Kekasihmu   

1 komentar:

  1. wah emang ngga nyaman banget kalau di diemin, lebih baik di bentak-bentak di tempat deh.. serba salah kan harus berbuat apa.. #curcol di blog orang

    BalasHapus