5/09/2013

Tiga

Jangan menyalahkan cinta, ia tak pernah direncanakan dan tak pernah 
merusak dirinya sendiri. 

Baca! Baca tulisan ini, karena aku enggan mengatakannya. 
Kau binatang? Kau pahlawan bertopeng? Atau kau adalah kerak-kerak ciptaan Tuhan? Permainanmu sangat anggun. Pelan dan mematikan. Permulaan yang indah dengan senyuman terbaik dari bibirmu. Siapa yang tidak akan luluh? Medusa pun tidak akan menatap matamu agar kau tak membatu. Dahsyat, pria pintar! Kau membuat sebuah closed drama, tidak ada penonton dan panggung. Sebagai pemeran utama kau sangat lihai dan berpengalaman. Jadi, bukan sesuatu yang asing lagi bagimu? Ah, ini lebih dahsyat lagi pria lebih pintar!

Baca! Baca tulisan ini, karena aku enggan mengatakannya.
Kau wanita itu? Kau figuran atau tokoh jahat pendukung pemeran utama? Kau menggerus apa? Hasrat? Hati? Harta? Dengar, hidup ini akan sejalan dengan apa yang kau jalani, dia akan memutar haluan saat kau berputar. Dia akan menghantammu jika kau berbalik mengkhianati. Impas bukan? Tidak ada yang tidak berlaku untuk hukum karma, alam sudah menentukannya. Kau hanya menunggu bagianmu. Cantik.

Baca! Baca tulisan ini, karena aku enggan mengatakannya.
Hai, kau di sana wanita kurang beruntung? Lucu. Bodoh. Tangisi saja binatang itu dan kau pikir tangismu akan menyihir dia menjadi malaikat putih, suci, bersih. Awam berkata, jangan tangisi orang yang tak pantas kau tangisi. Aku berkata, mati saja. Iya, mati. Kau hidup dengan bergumul masa lalu yang perlahan-lahan menggerogoti akal sehatmu. Sedikit demi sedikit kau akan habis, kalah dengan kenangan. Memalukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar