2/12/2015

Rindu dengan Diam

Malam ini tepat saat aku sedang mengetik, dia ada di hadapanku sedang asyik dengan dunia lain dalam anime komik. Di luar sana masih gerimis kecil, aku lebih memilih menghangatkan diri dengan secangkir Red Velvet  panas dan seperti biasa dia tak pernah lepas dari kafein. Tidak banyak yang kita ceritakan malam ini. Disela-sela dia tenggelam dengan komiknya aku bertanya ngalor ngidul ga jelas. Kadang aku hanya memandangnya dalam diam, lalu merekam dengan jeli semua ekspresinya. Sebenarnya aku pun membawa novel tapi objek di depanku ini lebih menarik untuk ku tuliskan. Kami ingin membuat kencan malam ini berbeda. Aku lebih suka menyebutnya bookdate, walaupun aku tidak sibuk dengan novelku. 

Aku menyadari satu hal malam ini. Banyak cara untuk menyampaikan rindu dan setiap cara memiliki reaksi yang berbeda pula. Aku salah satunya yang tidak tahu cara menyampaikan rindu dengan benar. Seperti yang sedang aku lakukan sekarang hanya mencuri pandang ke arahnya dan berdoa dalam hati supaya tidak kepergok. Malu rasanya.

Dalam diam seseorang selalu ada rindu yang terpendam. Ketika kamu sudah bertahun-tahun menjalin hubungan dengan seseorang, kamu akan tahu bagaimana rasanya menyesapi rindu ini hanya dengan diam. Mungkin lebih romantis lagi kamu memeluknya erat tanpa satu kata terucap. Terasa lebih bermakna, karena kamu tahu rindu ini sudah menyiksa dan hanya kamu dan dia yang mengerti bagaimana mengungkapkannya.

Selamat menikmati rindu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar